Sayap Patah Bururng Enggang - Cerpen Kalimantan


Sayap Patah Burung Enggang..
        Ahhh…
Udara pagi selau saja seperti ini.
Menyenangkan, … Kapan lagi kita bisa menikmati udara segar ditengah kota New York yang padat seperti ini.
               
Aku Berdiam di villa mewahku ,Menatap kekosongan dan kehampaan  hidupku. mendesah pelan… huhhhh….. hari ini jadwal keberangkatanku ke Indonesia. Aku akan bersekolah disana. Ya… tentunya harus mengeluarkan banyak biaya untuk les privat, pelatihan dan tempat bimbel mahal lainnya. Maklum saja otakku bahkan tak mampu menandingi adik kelasku di sekolah ternama New York.
                Aku akan tinggal di Kota yang luas. Salah satu pulau besar . Aku agak kerepotan mengemasi barang-barangku  .Akh….. Pikiranku menerawang jauh. Membayangkan cerita sepupuku yang ada di kota Balikpapan .

                Yaaa… Kota Balikpapan ,Aku akan bersekolah disana .DIsalah satu sekolah Islam Favorit.Menurut cerita sepupuku ,aku akan melanjutkan pendidikanku di MTs N 1 Balikpapan.
Kecurigaan hinggap dibenakku. Apa aku bisa naik kelas?? Huuhhh… Untuk kesekian kalinya aku mendesah pelan.

                Kulangkahkan kakiku di sepanjang lantai bersih bandara sambil terus bertanya,
“ Ma…. Apa kita langsung ke Balikpapan ?.. Kok gak ke Jawa dulu??...” Tanyaku pada mama yang asli orang sunda.
“Papamu gak mau tuh.. katanya kamu harus segera masuk sekolah .Mengerti Febby??..”

                Huihh… jutek banget sihh… ! mama pasti lagi kesal karna harus meninggalkan Butik kesayangannya. Padahal, bulan-bulan seperti ini butik mama lagi rame-ramenya .tapi Ia harus sibuk mengatarku ke Indonesia bersama Papa. I’m Sorry Mom.. hehehe

Akhirnya ,Pesawat mulai lepas landas ke kota kelahiranku, tapi, walaupun aku lahir disana , aku hanya menetap Sampai umur 7 bulan .
Tapi……
Prakkk… Ngiung,… BUsss.. Duarrrrrrrrrrrrrr………!!!!!

Semua Gelap…

                                “ Apa dia akan bangun dok..???” Tanya seorang suster.
                                “ya,, tentu saja..!” jawab doter.
“tapi dia sudah koma selama 3 minggu dok..”
“ doakan saja . Kondisinya semakin membaik.” ..

                Percakapan itu yang kudengar sebelum akhirnya aku dapat berbicara.
“ ma………..   !!”     Panggilku tertahan.Bibirku kelu.
“dia sudah siuman dok..!”
       Ada nada gembira disana .
“Baik , akan saya tangani!..”   dokter bergegas menghampiri ranjangku & kurasakan tubuhku terlalu lemah dan tak dapat kku gerakkan.
“mama mana...?? papa??...”
“ …” semua diam membisu.
“mana dok..?..”     aku meronta mendesak untuk diberikan sebuah jawaban.
“maaf nak …..ayah dan Ibumu beum ditemukan .”
“ Hah ..??” aku tentu saja tersentak, mengapa dokter ini begitu santai mengatakan hal yang sama sekali menyakiti aku. Dan lagi-lagi..

Semua Gelap …

Beberapa minggu kemudian..

Kini aku ada di sebuah Panti Asuhan. Kejadian pesawat jatuh kemarin membuatku koma selama 12 hari setelah kuketahui  Mama dan Papa sudah tiada lagi.Butik Mama dibobol maling dan Perusahaan Papa bangkrut karna asisten Papa korupsi. Lengkap sudah.

Ahhh… Ya Allah…

                “Besok kita akan diundang dalam acara bakti sosial PKPU dan BAZNAZ di DOME, siapkan seragam dan kita akan berangkat pukul 10.00 pagi! Jelas?” Ibu pengasuh kami yang biasa kami panggil Ummi member komando kepada 22 teman Pantiku termasuk aku, masing-masing dari kami bersekolah di sekolah umum yang kami inginkan. Dan ketika aku ditanya mengenai sebuah sekolah yang aku impikan ,ya.. aku menjawab satu-satunya sekolah yang aku tahu. MTs N 1 Balikpapan.

                Waktu terus berjalan bahkan kadang terasa berlari, tak terasa kini aku telas 3 MTs.
                “Feb.. kamu kok pinter banget sih..? aku iri” tanya temanku yang tentu saja membuatku terkejut.
                “Aku gak pinter mel… cuma bisa!” jawabku tersipu malu.
                “Yah… itu yang kamu sebut cuma bisa? Mengalahkan 12000 peserta Oimpiade MIPA nasional.Kau tidak bercanda kan..?” dia tersenyum mengejekku.
                “itupun karna dukungan dan doamu juga mel… “jawabku seadanya.
                “oooyyy… sebelum aku kenal aku pun kau sudah juara 1 Puisi se-Kaltim,juara 1 di kelas dan banyak febb….”
                Ekpresinya yang heboh membuatku terkekeh, terlebih lagi ketika kuamati protesnya .Memang semenjak di MTs N1 Balikpapan aku berubah drastis. Pembe4lajaran disini lebih bersahabat dan pengajarnya pun sangat berpengalaman.

                Begitu juga dengan Dia. Dia yang slalu menemani hari-hariku dengan tawa.Amell.. Sahabat yang kukenal sejak kelas dua dulu hingga sekarang.kami tak pernah bertengkar dan semoga tak pernah. Bahkan, aku dan Dia pernah membuat perjanjian Sayap Burung Enggang dengannya kaku kita akan meengabdi pada bumi Etam juga kekayaan Kalimantan.
Sampai suatu hari…

                “Mell… kita Tim Jurnalistik akan berkunjung ke Ambors dan beruang Madu loh.. kamu ikut ya..?” aku antusias mengajaknya dan menceritakan keadaan disana.
                “Hah…? So..so..sory febb.. a..aku gak bisa.” Amel terlihat gugup.
                “Kamu kenapa mel…?ayolah .. aku udah gak sabar mau foto-foto ma kamu disana.”
                “Maaf feb.. aku harus cepat pulang kerumah. Udah sore.” Amel beranjak dan pergi menjauhiku.
Amell kenapa ya…?  gumamku dipenuhi tanda tanya besar
Esonya  aku berangkat bersama teman-temanku yang lain, rasanya kurang lengkap tanpa Amel. Pemilik suara melengking,tubuh ceking, dan rambut keriting itu sudah terbiasa menghiburku disaat-saat seperti ini.Aku masih saja dilingkupi kecewa dan heran perihal amel.
                Aku akan menyelidikinya segera! Tekadku dalam hati.
Pagi yang dingin Matahari belum sepenuhnya Nampak dilangit. Namun aku sudah bergegas kerumah amell dan bermaksud menjemputnya. Namun saat aku tlah berada di halamannya , kulihat sepasang suami istri yang sedang bertengkar hebat.

“Mama gak bisa larang Papa. ! ini keputusan terbaik untuk keluarga kita…”
“ya… dengan menebang pepohonan untuk usaha mebel terlarang papa?memberi cakram harimau pada sungai-sungai untuk mendapatkan ikan secara illegal?,menculik dan memburu hewan langka untuk papa ekspor ke..”
“Diam..! mama gak ngerti urusan papa..!”bentak lelaki paruh baya itu.

Aku tentu saja tersentak, Siapa Bapak itu..? tega sekali ia melakukan semua hal yang membahayakan lingkunagan. Dan tiba-tiba, pandanganku terpaku pada satu pemandangan yang membuat jantungku berdegub kencang.

Itu Amell…!! ya ., itu Amel..!

Keluar dari pintu dengan membawa benda tajam seperti senso, gergaji, dan banyak alat yang tak kukenali.  Tapi untuk apa..?? aku berbisik pelan.

“dan kamu Amel.. kau dukung papamu yang seperti ini ?” Ibu itu terduduk nmelihat putri semata wayangnya yang sudah berseragam rapi seperti papnya.
“maaf ,ma… tapi aku bosan hidup susah! Aku akan mendukung semua usaha papa walaupun itu harus mangambil jalan pintas.Aku ingin memerdekakan mimpiku menjadi kenyataan. Menjadi orang kaya, dan berpangkat tinggi dalam jabatab perusahaan.” Ia sudah dibutakan oleh bujuk rayu papanya.

Ibu itu mengangis sejadi-jadinya. Sedangkan aku memilih pulang dengan membawa segenap hati yang luka dilukiskan oleh goresan tinta penyesalan.
“Ya Allah… selama ini aku kemana ? sampai tak kuketahuiAmell yang selama ini meraskan beban ekonomi yang kian menghimpit batinnya. Ya Robb… Sahabatku yang kukira sudah sangat dekat denganku ternyata masuk dalam lingkar hitam perusak alam kelas berat ..! aku bingung… jika tak kulaporkan, operasi besar itu akan terus berlanjut dan menyisakan kerusakan yang fatal. Tapi … jika kulaporkan..bagaimana dengan Amell…??? Papanya..? keluarga kecilnya..?” Aku menangis tertahan. Gundah gulana yang kian menyesakkan hati ini tak kunjung usai.
Pantas saja Amell tak mau kuajak kekilo.ternyata ia sibuk dan ketakutan apabila ayahnya tau kalau ia tak ikut meluruskan rencana papanya. Uh… pantaskah aku disebut sahabat..? kuharap penyesalan ini  takkan berkepanjangan.

                Esoknya…

“ Febb.. Feb.. Pak Rudolf masuk TV… yang itu nah… papanya Amel. “ kata Aulia teman sepantiku.
                Aku terkejut dan berlari ke arah ruang televisi dan benar saja, terpampang jelas foto papanya Amel yang diberitakan masuk penjara akibat penebangan liar dan segudang masalah lainnya.

                Ya Allah… antara senang dan sedih bercampur jadi satu. Aku merasa semua ini berakhir. Sgala permainan yang menghancurkan alam ini terhenti. Ya Allah Ya Robb… Pada sisi ini aku bahagia, Balikpapan akan kembali seperti semula walaupun itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

                Kukayuh sepeda tua yang baru saja kupinjam dari Mbah Acang, satpam pantiku, dan melaju kencang kerumah Amell. Sejumlah pikiran berkecamuk dalam otakku.
Apa Amell akan baik-baik saja? ….Ah… tentu tidak ya?. paling tidak hatinya akan terluka lebar dengan kejadian yang menamparnya berkali-kali.
Ah… sudahlah, sudah berlalu…!

Hey…
Tebaklah apa yang tengah kuamati..?
Dia Amell…
Gadis remaja yang duduk di depan pot  mawar kuning kesukaannya dan sedang mengamati…
               Sayap Enggang..!!
Janji dahulu antara aku dan dia. Kuhampiri ia, berjongkok didepannya. Kutatap mata sembabnya dan kusentuh tangannya yang memegang sayap enggang yang… patah..!.
Kudekap erat tubuh lemahnya.

                “Maafkan aku Febb.. dan maafkan papaku..telah mengotori alam yang begitu kau cintai dengan noda yang membekas.Maaf Feb…” ia terisak.Kurasakan air matanya merembes ke dalam jilbab kaosku. Aku diam..
Aku seakan bisu dalam kebekuan darahku.

Kerenggangkan dekapanku. Ia seakan terbangun dari mimipi buruknya.
                “ Apa masih bisa…?” Ia bertanya sambil memandang langit biru.
                “Walau akhirnya sayap ini patah, berdamailah dengan masa lau mell… kita bisa mencari sayap baru, juga harapan baru..” bisikku padanya yang disusul senyum kecilnya.










“Walau akhirnya sayap ini patah, berdamailah dengan masa lau mell… kita bisa mencari sayap baru, juga harapan baru..”
Dan.. gapai mimpimu sekecil atau sebesar apapun itu !
Terbanglah tinggi!
Jadikan kedua tanganmu sebagai Sayap Burung Enggang!


                                                  Sincerely,



                                                                                                Andi Dara Atikha

Komentar

  1. diluar dugaan!!!
    kamu hebat!!

    sepertinya bukan hanya berbakat menjadi penulis, detektive pun bisa.. teruskan!!

    BalasHapus
  2. Aku senang membaca nya,, berjuang !!!!

    BalasHapus
  3. ga baca full...tapi...seneng...:) slamat ya

    BalasHapus
  4. ka atikha (y) hebat !!
    cerpennya bagus",seneng bacanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tambah lagi dong cerpennya...

      Hapus
    2. udah tuh, cerpen baru, Sehelai Surat Kelam, yang kemarin di lombain di MTs. Selamat membaca!!!!

      Hapus
  5. "kak... kerenn dehhh hebaaatttt "
    good

    BalasHapus
  6. ass.wr.wb. atika.. lama nggak ketemu yahh terakhir ketemu pas diangkot depan ramayana , ingatt nggakk??? hmm .. aku udah baca lagi cerpenmu bagus banget ceritanya , ohh yaa temanku juga seneng ama cerita yang kamu buat, adalagi nihh cerita mu yang surat kelam itu ada lanjutannya nggak?? itu titipan pertanyaan dari temanku...., aku tunggu yahh jawabanmu bye.. salam untuk semuanya ...
    #suci 98

    BalasHapus
    Balasan
    1. suciiiiiiiiiiiiiiiiiii,....
      afwaan, baru baca nih. wah... untuk kelanjutannya belum ada. tapi klo mmng dia request. nnti aku lanjutin.btw, thx bangeeett...salam buat dia ya. oh iya suci. kpn nih meetup? udh kangen niiihhh. wkwkw

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadits Menghindari Tindak Kekerasan